Thursday, February 25, 2010

Riset Akuntansi

Riset ilmiah adalah suatu pekerjaan yang sebelumnya melalui proses pengajaran dengan adanya ide dan akan diproses melalui riset untuk mencari solusi yang dicari dari ide tersebut dalam prakteknya.
Lebih jelasnya di:
http://www.docstoc.com/docs/22736753/Pengertian-Teori-Akuntansi

Contoh Riset Ilmiah
Gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin dirasakan dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada tahun 2008. Sejumlah kebijakan yang sangat agresif di tingkat global telah dilakukan untuk memulihkan perekonomian. Di Amerika Serikat, sebagai episentrum krisis, kebijakan pemerintah baru yang menempuh langkah serius untuk mengatasi krisis, menjadi faktor positif yang dapat mengurangi pesimisme akan resesi yang berkepanjangan dan risiko terjadinya depresi. Sementara itu,kemauan negara-negara industri maju lainnya untuk berkoordinasi dalam kebijakan pemulihan ekonomi juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan pelaku pasar. Namun, proses berbagai lembaga keuangan memperbaiki struktur neracanya (deleveraging) yang diperkirakan masih terus berlangsung, serta dampak umpan balik dari sektor riil ke sektor keuangan, menyebabkan risiko dan ketidakpastian di pasar keuangan global masih tinggi.
Di Indonesia, imbas krisis mulai terasa terutama menjelang akhir 2008. Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai dengan triwulan III-2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat tekanan berat pada triwulan IV-2008. Hal itu tercermin pada perlambatan ekonomi secara signifikan terutama karena anjloknya kinerja ekspor. Di sisi eksternal, neraca pembayaran Indonesia mengalami peningkatan defisit dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan. Di pasar keuangan, selisih risiko (risk spread) dari surat-surat berharga Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan yang mendorong arus modal keluar dari investasi asing di bursa saham, Surat Utang Negara (SUN), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Secara relatif, posisi Indonesia sendiri secara umum bukanlah yang terburuk di antara negara-negara lain. Perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 6,1% pada 2008. Sementara kondisi fundamental dari sektor eksternal, fiskal dan industri perbankan juga cukup kuat untuk menahan terpaan krisis global (Tabel 1). Meski demikian, dalam perjalanan waktu ke depan, dampak krisis terhadap perekonomian Indonesia akan semakin terasa.
Semakin terintegrasinya perekonomian global dan semakin dalamnya krisis menyebabkan perekonomian di seluruh negara akan mengalami perlambatan pada tahun 2009. Indonesia tak terkecuali. Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2009 akan tumbuh melemah menjadi sekitar 4,0%, dengan risiko ke bawah terutama apabila pelemahan ekonomi global lebih besar dari yang diperkirakan. Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut bukan sesuatu yang buruk apabila dibandingkan dengan banyak negara-negara lain yang diperkirakan tumbuh negatif. Oleh karenanya, upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk mencegah dampak krisis ini meluas lebih dalam, melalui kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor riil, menjadi penting untuk dilakukan di tahun 2009.
Selanjutnya : 003_bab_I.zip.pdf di http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/lpi_2008.htm

Komentar : Pada tahun 2009 lalu Indonesia cukup berhasil mengatasi krisis global. Terbukti dengan berhasilnya naiknya kembali nilai mata uang rupiah. Yang sebelumnya berkisar antara Rp.12.000 per U$ sekarang sudah berada dikisaran Rp. 10.000.
Kritik : Negara khususnya pemerintah jangan hanya memikirkan keadaan negaranya saja. Akan tetapi harus memikirkan keadan rakyat. Bagaimana pun keberhasilan atau kemajuan negara itu tergantung pada kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia pada umumya. Jangan hanya memikirkan pandangan negara Indonesia oleh negara lain, tetapi harus melihat dari sisi dalamnya juga yakni keadaan masyarakatnya.
Saran : Dengan terjadinya krisis global pemerintah harusnya mensiasati cara bagaimana menaggulangi krisis di dalam negeri taerlebih dahulu. Harga bahan pokok sehari-hari mahal itu membuat masyarakat Indonesia ”tersiksa” . hal lain yanga terjadi adalah produk impor khususnya produk Cina. Harganya pun lebih ”miring” ketimbang lebih unggul ketimbang produk dalam negeri. Hal ini mengurangi pendapatan masyarakat Indonesia pada khususnya. Padahal harga-harga pokok pun mahal. Harusnya pemerintah bisa mengatasi hal-hal tersebut..


Sumber ; http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Laporan+Tahunan/Laporan+Perekonomian+Indonesia/lpi_2008.htm

http://www.docstoc.com/docs/22736753/Pengertian-Teori-Akuntansi