Abstaksi
Dian Tri Oktaviany ( 20207324 )
Dian.oktandri@gmail.com
INTERPRETASI LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA PT GUDANG GARAM Tbk.
PI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010.
Kata Kunci : Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah go public, Sistem Du Pont, Rasio Laporan keuangan.
( ix + 44 + lampiran )
Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan diperlukan sebagai informasi kondisi keuangan perusahaan. Dalam penulisan ilmiah ini, laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada saat itu, dapat dianalisis laporan keuangan tersebut dengan menggunakan sistem du pont. Sistem du pont adalah sistem yang menggabungkan berbagai rasio, antara lain rasio aktivitas/perputaran aktiva dengan rasio laba/net profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan return on investment yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Setelah laporan keuangan tersebut sudah dianalisa, maka dilakukan perbandingan antara perusahaan sebelum go public dan sesudahnya. Hal tersebut ditujukan sebagai sumber informasi bagi pihak menajemen perusahaan maupun pihak investor yang menanamkan dananya pada perusahaan ini. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan mengalami peningkatan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba pada saat dan sesudah perusahaan go public.
Daftar Pustaka ( 2000 – 2009 )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan besar maupun kecil dalam segala aktivitasnya diarahkan bertujuan agar kelangsungan hidup perusahaan tersebut dapat selalu berkembang, salah satu tujuannya adalah perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Dengan laba yang diperoleh, pertumbuhan perusahaan maupun kesejahteraan para tenaga kerjanya dapat terciptakan. Untuk menilai atau melihat keadaan keuangan suatu perusahaan, maka dibutuhkan informasi yang tepat guna dan akurat. Informasi tersebut diantaranya laporan keuangan.
Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan, dan merupakan informasi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh internal maupun pihak eksternal yang berkepentingan guna mengetahui perkembangan dan kondisi perusahaan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Neraca mencerminkan keadaan kekayaan dan kewajiban perusahaan yang keduanya harus seimbang. Laporan laba rugi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang dicerminkan dalam keadaan rugi atau laba. Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang berisi tentang perubahan modal suatu perusahaan pada periode akuntansi. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi aliran kas yang keluar dan yang masuk dalam suatu kegiatan perusahaan.
Dalam upaya mendapatkan dasar yang kuat dalam pembuatan keputusan yang rasional maka pihak internal maupun pihak eksternal seharusnya terlebih dahulu melakukan interpretasi terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan tersebut. Dengan mengadakan interpretasi laporan keuangan perusahaan, pihak internal seperti manajer dapat mengetahui hasil-hasil keuangan yang telah dicapai di waktu-waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan dan dapat mengetahui kinerja keuangan perusahaan selama ini, sedangkan bagi pihak eksternal seperti kreditor dapat mengetahui apakah kredit yang akan diberikan kepada suatu perusahaan akan mendapat jaminan dari aktiva, terutama aktiva tetap dari perusahaan yang bersangkutan dan untuk mengetahui kemampuan perusahaan tersebut dalam membayar hutang lancarnya dengan dana yang berasal dari aktiva lancarnya dan para investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, apakah mereka akan meneruskan menginvestasikan saham mereka atau berhenti menjadi investor di perusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat betapa pentingnya interpretasi laporan keuangan bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul “ Interpretasi Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah Go Public pada PT Gudang Garam Tbk ”.
1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang dikemukakan penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah
1. Berapakah aktiva lancar, total aktiva, perputaran aktiva ( total asset turnover ), total biaya, laba setelah pajak, net profit margin, dan return on investment pada PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public ?
2. Berapakah kenaikan atau penurunan return on investment yang diterima investor atas investasi yang ditanamkan dalam PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public ?
3. Bagaimanakah gambaran investor terhadap investasi pada PT Gudang Garam Tbk dari hasil analisis return on investment sebelum dan sesudah perusahaan go public ?
Dalam penulisan ilmiah ini penulis hanya membatasi masalah tentang return on investment yang diterima para investor dalam menanamkan sahamnya dan untuk pengambilan keputusan periode 2006-2008.
1.3 Tujuan Metode Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini :
1. Untuk mengetahui aktiva lancar, total aktiva, perputaran aktiva ( total asset turnover ), total biaya, laba setelah pajak, net profit margin, dan return on investment pada PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public.
2. Untuk mengetahui kenaikan atau penurunan return on investment yang diterima pihak investor atas investasi yang ditanamkan dalam PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public.
3. Untuk memberikan gambaran kepada investor, terhadap investasinya pada PT Gudang Garam Tbk sebelum dan sesudah go public.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan dan kondisi keuangan suatu perusahaan perlu mengadakan interpretasi terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan dan data keuangan itu tercermin di dalam laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi keuangan suatu perusahaan atas transaksi-transaksi yang telah terjadi selama tahun yang bersangkutan dan dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun pengertian laporan keuangan yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari laporan keuangan adalah
Menurut Zaki Baridwan (2004:17) laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2001:47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2002:63) laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data
Untuk mengetahui keadaan kondisi keuangan perusahaan sebelum dan sesudah go public, penulis akan menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan sistem du pont. Laporan keuangan tersebut berupa laporan neraca dan laporan laba rugi PT Gudang Garam tahun 2006-2008 yang terdapat pada lampiran.
Dengan metode du pont dapat terlihat hubungan antara return on investment, asset turnover, dan net profit margin. Melalui pendekatan du pont, perusahaan dapat mengetahui lebih jauh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya ROI melalui analisis tingkat efisiensi komponen pembentuk net profit margin dan turnover operating assets sebagai alat pengendalian divisi untuk peningkatan ROI tiap tahunnya. Return on investment merupakan bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
4.2 Perhitungan Sistem Du Pont Sebelum dan Sesudah Perusahaan Go Public
Penulis akan melakukan interpretasi laporan keuangan PT Gudang Garam pada sebelum dan sesudah go public. Dengan analisis ini, penulis menggunakan metode du pont. Tujuan analisis du pont adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam memutar modalnya, sehingga analisis ini mencangkup berbagai rasio. Sistem du pont di dalamnya menggabungkan rasio aktivitas/perputaran aktiva dengan rasio laba/net profit margin atas penjualan dan menunjukkan bagaimana keduanya berinteraksi dalam menentukan return on investment yaitu profitabilitas atas aktiva yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi return on investment adalah net profit margin dan turnover operating assets. Turnover operating assets untuk mengetahui efektivitas penggunaan seluruh aktiva perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan, atau dapat dikatakan pengambilan beberapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Perusahaan dinilai efektif dalam menggunakan aktivanya secara produktif jika perputaran aktivanya berputar secara cepat. Sedangkan net profit margin dapat diinterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya yang ada di perusahaan. Semakin efisiensinya operasi suatu perusahaan disebabkan karena semakin tingginya profit margin yang dicapai oleh perusahaan tersebut. Semakin besar ROI maka semakin baik pula perkembangan perusahaan dalam mengelola aset yang dimilikinya dalam menghasilkan laba.
Alat Analisis yang Digunakan
Untuk menganalisis data yaitu berupa laporan keuangan PT Gudang Garam sebelum dan sesudah go public. Yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2006 sampai tahun 2008 yang digunakan menjadi alat analisis laporan keuangan sebelum dan sesudah go public.
Adapun metode-metode yang digunakan antara lain
1. Langkah I
Menentukan perputaran total aktiva ( total asset turnover)
Perputaran total aktiva adalah suatu rasio yang bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu, atau dapat dikatakan pengambilan beberapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan.
Dengan menentukan
• Aktiva Lancar = Kas dan Setara Kas + Piutang + Persediaan + Pajak Dibayar Dimuka + Biaya Dibayar Dimuka + Aset Lancar Lain-lain
• Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tidak Lancar
• Perputaran Aktiva = Penjualan x 1 kali
Total Aktiva
2. Langkah II
Menentukan rasio laba bersih ( Net Profit Margin )
Rasio laba bersih mengukur besarnya laba bersih yang dicapai dari sejumlah penjualan tertentu. Net profit margin digunakan untuk menginterpretasikan sebagai tingkat efisiensi perusahaan yakni sejauh mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya yang yang ada di perusahaan.
Dengan menentukan
• Total Biaya = HPP + Beban Usaha + Beban Bunga + Beban Lainnya + Pajak
• Laba Setelah Pajak = Penjualan + Penghasilan lain-lain – Total biaya Laba Anak Perusahaan
• Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak x 100%
Penjualan
3. Langkah III
Menentukan Return On Investmen ( ROI )
ROI mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total perusahaan. ROI merupakan hasil suatu investasi yang dilakukan saat ini atau masa lampau dan hasil yang diperkirakan untuk investasi masa depan. ROI umumnya dinyatakan dalam persentase bukan bentuk desimal
• ROI = Net Profit Margin x Perputaran Total Aktiva
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil menganalisa laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi dengan menggunakan sistem du pont sebelum perusahaan go public pada tahun 2006, dan pada saat perusahaan go public pada tahun 2007, juga sesudah perusahaan go public pada tahun 2008, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan dengan sistem du pont, maka aktiva lancar yang diperoleh perusahaan sebelum go public adalah sebesar Rp 14.815.847,- dan setelah perusahaan go public aktiva lancar yang diperoleh perusahaan adalah Rp 17.008.576,-. Maka dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar yang diperoleh perusahaan setelah perusahaan go public mengalami peningkatan. Total aktiva yang diperoleh perusahaan sebelum perusahaan go public dan sesudah perusahaan go public mengalami peningkatan yakni dari sebesar Rp 21.733.034,- menjadi Rp 24.072.959,-. Perputaran aktiva mengalami peningkatan setelah perusahaan go public, yaitu 1,26 kali yang sebelumnya pada saat sebelum perusahaan go public yakni 1,21 kali. Meskipun pada saat perusahaan go public mengalami penurunan yaitu 1,15 kali. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan semakin mengalami peningkatan, setelah perusahaan go public yaitu Rp 28.416.473,- yang sebelum perusahaan go public adalah sebesar Rp 25.357.049,-. Laba bersih setelah pajak juga mengalami peningkatan dari sebelum dan sesudah perusahaan go public yaitu dari Rp 1.007.822,- menjadi Rp 1.880.492,-. Net profit margin yang diterima perusahaan mengalami peningkatan pada sebelum dan sesudah go public yaitu dari 3.83% menjadi 6,22%. Hal tersebut berdampak baik untuk perusahaan karena semakin tinggi net profit margin perusahaan maka perusahaan dinilai efisien dalam menjalankan kegiatan opersional perusahaan. Return On Investment juga mengalami peningkatan pada sebelum dan sesudah perusahaan go public, yaitu dari 4,63% menjadi 7,84%, yang artinya perusahaan semakin baik dalam mengelola asetnya dalam menghasilkan laba atau keuntungan.
2. Return On Investment selalu mengalami peningkatan pada tahun 2006 ke 2007 dan ke 2008. Yaitu dari 4,63% menjadi 6.06% dan menjadi 7,84%. Kenaikan ROI yang diterima investor sebelum perusahaan go public sebesar 1,43% dan sesudah perusahaan go public adalah sebesar 1,78%.
3. Investor yang menanamkan modalnya di perusahaan ini akan mendapatkan keuntungan karena setiap tahunnya atau pada sebelum, saat dan sesudah go public ROI perusahaan selalu mengalami peningkatan.
5.2 Saran
Saran yang akan diberikan penulis setelah menganalisis laporan keuangan perusahaan ini adalah
1. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan pada sebelum dan sesudah perusahaan go public mengalami kenaikan, hal ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan agar kelangsungan hidup perusahaan akan terus berjalan.
2. Perusahaan untuk selalu berupaya meningkatkan profitabilitas yaitu return on investment agar pihak eksternal yaitu investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya atau dananya kepada perusahaan.
3. Dari ROI memberikan gambaran kepada investor untuk meneruskan melakukan investasinya di perusahaan, karena setelah penulis melakukan penelitian ROI perusahaan untuk setiap tahunnya bertambah. Hal tersebut menunjukkan perusahaan dapat mengelola asetnya dengan baik untuk menghasilkan laba perusahaan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis mengalami beberapa keterbatasan yaitu :
1. Sampel penelitian hanya menggunakan satu sampel perusahaan saja. Sehingga penulis tidak dapat membandingkan ROI perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya.
2. Data laporan keuangan yang terbatas hanya dalam kurun waktu 3 tahun ( 2006-2008 ) sehingga tidak dapat diketahui hasil penelitian pada tahun ( 2009 ) terbaru.
No comments:
Post a Comment